Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kebenaran yang Ada di Depan Mata (4) 



Kebenaran yang Ada di Depan Mata (4) 

0Rong Lei menjambak rambut Zhao Ke dan menyiksanya dengan kejam. Dia sungguh memperlakukan Zhao Ke seperti jalang murahan.     
0

Setelah melakukan itu semua, dia mencibir, "Nyonya Tang, bagaimana rasanya diperlakukan sebagai binatang?"     

Kepala Zhao Ke dibenturkan ke dinding berulang kali. Hanya dalam waktu singkat, kulit wajahnya sudah rusak parah.     

Tubuhnya juga kesakitan. Dia kesakitan setengah mati dan tak mau melihat ke arah kamera. Tapi setiap kali dia menolak, Rong Lei langsung memukulinya dengan brutal, menarik rambutnya, dan membenturkannya ke dinding. "Kalau aku bilang jangan lihat, ya jangan lihat."     

Tak butuh waktu lama, Rong Lei menganiayanya dengan membabi buta hingga wajah Zhao Ke dipenuhi memar, begitu pula dengan tubuhnya.     

Dengan wajah bengkak dan mata tertutup, Zhao Ke dipaksa melihat ke kamera untuk dinikmati ribuan orang di dunia maya … Ini adalah video siaran langsung yang hanya bisa dilihat oleh sekelompok pertemanan di kota yang sama!     

Zhao Ke tahu bahwa dirinya sudah berakhir. Bahkan meskipun Tang Zhiyuan tidak menceraikannya, dia tidak akan punya tempat untuk berpijak.     

Pada saat ini, dia seperti kembali ke masa lalu. Dia seolah mengulang waktu, kembali ke saat dirinya masih muda. Saat baru berumur sekitar 10 tahun, dia diperkosa oleh ayah tirinya sendiri dengan tak berperasaan. Dia menangis dan berteriak, namun binatang buas itu tidak juga melepaskannya.     

Sekarang matanya bengkak parah, seakan hanya sedikit celah yang tersisa. Dia melihat kamera dengan tatapan kosong seperti ini.     

Tiba-tiba, Zhao Ke tertegun.     

Ponsel Rong Lei sebelumnya bukan ini. Beberapa hari yang lalu, Zhao Ke juga bertemu dengannya, dan laki-laki itu tidak menggunakan ponsel ini.     

Sebuah pemikiran gila terlintas dalam benaknya.     

Foto-foto yang tersebar di internet itu bukan ulah Rong Lei, melainkan ulah orang lain!     

Jadi, apakah ada hal lain di ponselnya?     

Terakhir kali, Rong Lei mengancamnya dan meminta uang. Jika Zhao Ke tidak menurutinya, dia akan membocorkan rekaman percakapan mereka mengenai rencana pembunuhan Pei Qiqi.     

Tentu saja Zhao Ke tahu kalau Rong Lei tidak akan berani melakukannya, karena sudah pasti orang yang akan dicari adalah Rong Lei sendiri!     

Zhao Ke mengatupkan giginya begitu keras. Seluruh tubuhnya terasa dingin. Dia merasa bahwa situasi yang menggemparkan ini akan segera berakhir.     

Mungkin yang terjadi hari ini adalah sebuah konspirasi... dan dirinya terjebak di dalamnya.     

Tidak, Zhao Ke tidak bisa membiarkan Rong Lei pergi. Jika pria itu pergi, selama buktinya ditemukan oleh mereka, dia pasti akan mengakuinya sendiri.     

Namun, jika Rong Lei mati, rekaman itu tidak bisa berbuat banyak, tidak peduli apa pun yang terjadi.     

Ada sentuhan dingin di sorot mata Zhao Ke.     

Pria di belakangnya ini tidak jauh lebih buruk dari ayah tirinya.      

Wajah Zhao Ke yang dulu cantik sekarang menjadi bengkak seperti roti daging. Dia mengangkat wajahnya, dan sentuhan kebencian memenuhi sorot matanya.     

Semua pria yang berani menginjak-nginjak dirinya… harus mati…     

Pria tua itu, dan juga Rong Lei…     

Akhirnya, Rong Lei melepaskannya.     

Kaki Zhao Ke melemah dan tergelincir ke lantai. Seluruh tubuhnya tampak kacau dan mengerikan. Tidak ada satu pun bagian tubuhnya yang patut dilihat.     

Rong Lei menutup ritsleting celananya dan menatap Zhao Ke dengan dingin. Kemudian dia merentangkan kakinya dan menendang tubuh Zhao Ke. "Saat aku menginginkannya, wanita tua sepertimu sudah sepantasnya diperlakukan seperti ini, tergantung pada suasana hatiku. Aku tidak bisa tertarik padamu jika suasana hatiku sedang buruk."     

Dia membungkuk, mengambil tas Zhao Ke, dan mengambil uang senilai puluhan ribu yuan dari dalamnya, kemudian melemparkan tas itu ke wajah Zhao Ke. "Apa kau itu tidak bisa melihat dirimu di cermin! Bisa-bisanya masih berpikir sebagai seorang gadis berusia 18 tahun."     

Rong Lei mematikan siaran langsung, memasukkan ponsel ke sakunya, dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia bersiap-siap sebentar sebelum pergi.     

Ketika dia memasuki kamar mandi, Zhao Ke perlahan bangkit dari lantai.     

Dia mengulurkan tangan untuk merapikan rambutnya. Dia berjalan ke meja berukuran kecil. Ada pisau buah yang sangat tajam di atas meja itu.     

Dia mengambilnya dan menyembunyikannya di dalam baju.     

Rong Lei keluar dari kamar mandi. Dia tertegun melihat Zhao Ke yang sudah bangkit, kemudian dia tersenyum dingin. "Masih belum cukup? Berikan aku uang dulu, setelahnya aku akan memuaskanmu sekali lagi."     

Zhao Ke tersenyum padanya, tetapi saat ini dia bukan lagi Zhao Ke yang menarik perhatian seperti dulu. Seluruh fitur wajah Zhao Ke bengkak dan berubah bentuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.